Selasa, 29 November 2011

Buat Mawarku


 I

Wahai angin yang berduka
Yang menghembuskan nafas rindu
Di sudut luka sepotong malam
Yang menitikkan air mata galau
Di setiap goresan ragu pucuk daun
Aku bertanya tentang makna bisu padamu
Sejumput cahya rembulan menata laku
Terangi persimpangan keempat
Cahyanya menampar ilusi
Dalam galau ragu terdiam
Rindukah................
Padahal asa terkapar meronta
 II
Selamat datang kelam
Kita jumpa lagi di lereng malam
Lihatlah, bulan sedang bersolek malu
Tak ingin tampakkan wajahnya
Kemarilah kelam sahabatku
Pangku aku.

Tapi siapa yang kau gendong itu ?
Sunyikah......sang kekasih jiwa
Ahh,Kenapa kau ajak dia
Padahal aku ingin bermesraan denganmu.
Tapi, sudahlah
Biarkan dia duduk di tengah-tengah kita
..........................................................

Selasa, 22 November 2011

BUATMU



Tebersit rindu merunduk
Pada kata yang hilang melayang
Dari sebuah kalimat panjang
Di atas kertas terkoyak rapuh
Rancu tak terpahami
Kalimat kehilangan makna

Terpancar rindu memerah
Pada sepuluh irisan luka
Lirih mengerang dalam diam
Di tiap detak jantung menghempas
Luluh tak berlagu
Luka mengiris dalam