PERNAHKAH KAU TANYAKAN
Pernahkah
kau tanyakan tentang diam yang menukik lalu terhempas di ujung ilusi
Hariku
menggerutu runtut di simpang siang yang membakar
Menakar
hidup antara bertahan dan mempertahankan
Dilema
rindu akan sejuknya pagi dengan angin yang mengalun.
Pernahkah
kau tanyakan, tentang keluh setiap arah mata memandang matahari pagi
Hariku
mengalir lesu pada tiap ranting kering yang patah
Meluluhlantakkan
keinginan akan sebuah perubahan sikap
Menghentak
detak pada detik yang semakin melambat
Tiada
angin yang memainkan pucuk – pucuk daun mangga
Tiada
debu yang harus dikibas dengan saputangan berwarnah merah
Pernahkan
kau tanyakan, tentang deguban jantung ketika aku melangkah ke arahmu
Getaran rasa merebahkan tiap laku di daun pintu dan
jendelamu
Kering
merenda sisi sungai dimusim kemarau yang panjang sepanjang tahun
Menghitung
waktu pertemuan denganmu pun terhujam diujung belati prajurit tua
Pernahkah
kau tanyakan, tentang letih menggurui pagi yang indah
Hati
hitam menghitam setiap tarikan deru biru membiru melaju
Membakar
gemeratakan besi tua yang tak berkarat dan kering tanpa rasa
Panas
gesekan luapkan amarah tanpa nada dan syair, bahkan kesanpun
melangkah
diam membelakangi asa
Pernahkah
kau tanyakan, tentang rindu pada jiwa yang berantakan
Pagi
menggeser siang, siang menggeser malam dalam dekapan dan rintihan
Kepura
– puraan senyapkan kisah berkisah di dinding – dinding malam
Hati
dan jantung berdendang ketika sorak sorai binatang kecil melagu
Pernahkah
kau tanyakan, tentang janji yang tertoreh pada batang padi
Ketika
musim memetik buah, batang berdiri kaku dan mati diatas hamparan kisah
Tak
pernah menuntut walau akhirnya terbakar dan hancur menghitam
Hingga
menorehkan janji baru pada batang baru dan harapan baru
Pernahkah
kau tanyakan, tentang gema suaramu menyapa pagi
Di
sela – sela rindangnya daun bunga sepatu
Suaramu
itu, menggugurkan daun – daunnya yang kering dan menguning
Terhempas
ke tanah yang basah bekas gerimis menjelang subuh
Kemudian
terkoyak oleh injakan sepatu tak beradat
Pernahkah
kau tanyakan, tentang hari ini kami mengubah laku menjadi kaku
Merah
meriang berlaku, ingin dingin merinding. Kau membatu
Membungkus
aturan dalam kemasan asa yang menggunung
Dan
kami membukanya dengan celoteh debu diatas aspal
Pernahkah
kau tanyakan tentang aku, kami, kita yang kehilangan arah…..?
Effunk, 18 September 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar