I
Wahai
angin yang berduka
Yang menghembuskan nafas rindu
Di sudut luka sepotong malam
Yang menitikkan air mata galau
Di setiap goresan ragu pucuk daun
Aku bertanya tentang makna bisu padamu
Yang menghembuskan nafas rindu
Di sudut luka sepotong malam
Yang menitikkan air mata galau
Di setiap goresan ragu pucuk daun
Aku bertanya tentang makna bisu padamu