Senin, 30 Desember 2013

ARTIKEL HASIL MGMP BAHASA INDONESIA GUGUS III



Artikel
Oleh : Saiful Ikhsan, S.Pd
MGMP Bahasa Indonesia Gugus III
Kabupaten Sumbawa


PENTINGNYA MINAT BACA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Latar Belakang
                  Manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin hidup sendiri dalam arti luas. Ia memerlukan bantuan orang lain. Itulah sebabnya manusia senantiasa hidup berkelompok, bekerja sama dan berinteraksi diantara sesamanya. Interaksi merupakan perwujudan naluri tiap orang untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu cara memenuhi kebutuhan adalah bekerja sama dan bergaul tukar-menukar informasi dan pengalaman. Untuk menyatakan isi gagasan atau batinnya, manusia mutlak memerlukan alat pengungkap yang sempurna. alat itu adalah bahasa.
              Bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok sosial. Secara individu, bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan isi gagasan batin kepada orang lain. Secara kelompok sosial, bahasa merupakan alat berinteraksi dengan sesamanya.
              Bahasa adalah “suatu sistem komunkasi menggunakan bunyi, yang diucapkan melalui organ-organ ujaran dan didengar di antara anggota-anggota masyarakat, serta menggunakan pemrosesan simbol-simbol vokal dengan makna konvensional secara abitrer.”  (Suwarna, 2002: 5)
              Dalam keterampilan berbahasa secara utuh ada bagian-bagian kebahasaan yang perlu mendapat perhatian, yaitu masalah keterampilan membaca. Keterampilan tersebut penulis teliti, mengingat pentingnya kemampuan membaca dalam konteks penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, yakni kegiatan membaca merupakan keterampilan reseptif yang mana pelakunya berusaha menyampaikan pesan maupun ide dan perasaannya kepada orang lain.
                         Keterampilan membaca merupakan salah satu bagian dari empat macam keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat macam keterampilan tersebut di atas adalah saling terkait dan saling menunjang demi tercapainya tujuan pembelajaran bahasa, yaitu menguasai bahasa secara utuh yang meliputi pengusaan kosa kata, struktur tata bahasa yang tercermin dalam percakapan, membaca dan menulis.
                        Seseorang dikatakan terampil berbahasa jika telah mampu secara baik berkomunikasi, baik aktif (kemampuan berbicara dan kemampuan menulis) dan pasif (kemampuan menyimak dan kemampuan membaca).
                         Dalam hubungan dengan minat baca, biasanya siswa yang memiliki minat baca tinggi, maka siswa tersebut akan mendapat nilai baik dalam pelajaran bahasa Indonesia dan pelajaran lain, sebab memiliki pengetahuan yang luas.
                         Jika siswa tidak memiliki pengetahuan yang luas, hrus lebih meningkatkan minat baca siswa tersebut. Untuk itu, minat membaca dalam diri siswa perlu ditimbulkan dan ditingkatkan secara maksimal. Di sekolah-sekolah siswa perlu membaca, terutama membaca buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran yang diajarkan di sekolah dan buku-buku yang bermanfaat.
                         Pentingnya minat baca siswa ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, karena dengan gemar membaca membantu pertumbuhan bahasa dalam diri siswa, sebab penguasaan membaca merupakan dasar untuk belajar lebih lanjut.
                         Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata (bahasa tulis). (Tarigan, 1987: 7)
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.
Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, Slameto “menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa, ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang.” (2003: 181)
Selain itu, dalam meningkatkan minat belajar siswa, guru memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya dengan baik. Diharapkan pemberian insentif akan membangkitkan motivasi siswa dan mungkin minat terhadap bahan yang diajarkan akan muncul.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya.
Hubungan Minat Baca Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar
Minat baca dalam proses belajar mengajar memberikan pengaruh tertentu terhadap hasil belajar atau prestasi belajar. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat dijelaskan dengan memperhatikan beberapa tujuan dari minat baca dalam proses belajar mengajar.
1.  Meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa
”Konsentrasi yaitu kemampuan siswa dalam memusatkan perhatiannya pada pelajaran terutama tertuju pada bahan belajar atau pada proses belajar.” (Toto Rahimat dan Asep, 2001: 440) Dengan konsentrasi atau perhatian terpusat siswa akan menyerap materi pelajaran dengan efektif, sehingga siswa akan berhasil mencapai tujuan-tujuan belajar dan berarti akan mencapai hasil dan prestasi belajar yang diharapkan.
2.  Membangkitkan motivasi siswa dalam belajar
”Motivasi belajar adalah kondisi psikologi yang mendorong siswa untuk belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi belajar bertambah.” (Noehi Nasution, 1997: 97) Pendapat lain menyatakan, ”apabila motivasi belajar kuat, maka kegiatan dan hasil belajar akan meningkat, jika motivasi belajar lemah, maka kegiatan belajar lemah dan hasil belajar rendah.” (Toto Rahimat dan Asep, 2001: 439)
3.      Memodifikasi tingkah laku siswa dan mendorong munculnya prilaku yang positif
Modifikasi merupakan model tingkah laku siswa yang bermacam-macam, baik itu prilaku yang positif maupun yang negatif. Di dalam proses belajar mengajar dituntut siswa berprilaku positif, yaitu prilaku yang sesuai dengan tujuan belajar, sesuai dengan harapan siswa, sesuai dengan harapan guru dan sesuai dengan tujuan sekolah secara keseluruhan.
4.  Menumbuhkan rasa percaya diri
Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat dan hangat dalam berinteraksi dengan peserta didik. Sikap demikian akan membangkitkan motivasi belajar, rasa senang, rasa percaya diri dan semangat peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Di dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik, sangat penting dan bermakna ketika guru menanamkan rasa ingin tahu kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapat di dalam kelas.
5.  Memelihara iklim kelas yang kondusif
Iklim tersebut adalah menyediakan sumber belajar, menciptakan lingkungan belajar dan membentuk kelompok belajar. Siswa akan belajar dengan penuh tanggung jawab, perasaan senang dan gembira. Kondisi inilah yang akan membawa siswa untuk meraih hasil dan prestasi belajar secara memuaskan. Sehingga terjadinya hubungan yang akrab dan sehat antara guru dengan murid, dan murid dengan murid. Hubungan seperti ini memudahkan guru mengadakan pendekatan secara pribadi, memelihara hubungan yang akrab dan sehat dalam melakukan pendekatan terhadap siswa. Dalam hal ini, guru membentuk kelompok yang tepat memvariasikan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan murid dari awal sampai akhir kegiatan, membagi-bagi perhatian pada tugas dan kebutuhan murid, dan mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi.
Pentingnya Minat Baca
Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui membaca, informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Ini motivasi pokok yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya minat membaca. Apabila minat itu sudah tumbuh dan berkembang dalam arti bahwa orang bersangkutan sudah mulai suka membaca, maka kebiasaan membaca pun akan cepat berkembang. Tempat yang terbaik untuk menumbuhkan minat dan mengembangkan kebiasaan membaca adalah di rumah, terutama karena suasanan kekeluargaan itu.
Melalui membaca, kita dapat memperoleh manfaat dari informasi yang baru mengenai dunia sekitar kita, mengenai bangsa lain, mengenai prestasi-prestasi dan pengalaman-pengalaman masa lalu atau tempat-tempat yang jauh. Kalau sebuah buku tidak dapat memperluas pengetahuan mengenai dunia kehidupan manusia, maka buku tersebut tidak pantas mendapat perhatian yang besar.

Daftar Pustaka :
1.      Noehi Nasution, 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Universitas Terbuka.
2.      Toto Rahimat, dkk., 2001. Keterampilan Dasar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

3.      Henry Guntur Tarigan, 1981. Membaca Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
4.      Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar