Artikel
Oleh : Saiful Ikhsan, S.Pd
MGMP Bahasa Indonesia Gugus III
Kabupaten Sumbawa
PENTINGNYA MINAT BACA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Latar
Belakang
Manusia
sebagai makhluk sosial tidak mungkin hidup sendiri dalam arti luas. Ia
memerlukan bantuan orang lain. Itulah sebabnya manusia senantiasa hidup
berkelompok, bekerja sama dan berinteraksi diantara sesamanya. Interaksi
merupakan perwujudan naluri tiap orang untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu
cara memenuhi kebutuhan adalah bekerja sama dan bergaul tukar-menukar informasi
dan pengalaman. Untuk menyatakan isi gagasan atau batinnya, manusia mutlak
memerlukan alat pengungkap yang sempurna. alat itu adalah bahasa.
Bahasa merupakan alat utama untuk
berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok
sosial. Secara individu, bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan isi
gagasan batin kepada orang lain. Secara kelompok sosial, bahasa merupakan alat
berinteraksi dengan sesamanya.
Bahasa
adalah “suatu sistem komunkasi menggunakan bunyi, yang diucapkan melalui
organ-organ ujaran dan didengar di antara anggota-anggota masyarakat, serta
menggunakan pemrosesan simbol-simbol vokal dengan makna konvensional secara
abitrer.” (Suwarna, 2002: 5)
Dalam keterampilan berbahasa secara
utuh ada bagian-bagian kebahasaan yang perlu mendapat perhatian, yaitu masalah
keterampilan membaca. Keterampilan tersebut penulis teliti, mengingat
pentingnya kemampuan membaca dalam konteks penggunaan bahasa sebagai alat
komunikasi, yakni kegiatan membaca merupakan keterampilan reseptif yang mana
pelakunya berusaha menyampaikan pesan maupun ide dan perasaannya kepada orang
lain.
Keterampilan membaca merupakan
salah satu bagian dari empat macam keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan
mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan
menulis. Keempat macam keterampilan tersebut di atas adalah saling terkait dan
saling menunjang demi tercapainya tujuan pembelajaran bahasa, yaitu menguasai
bahasa secara utuh yang meliputi pengusaan kosa kata, struktur tata bahasa yang
tercermin dalam percakapan, membaca dan menulis.
Seseorang dikatakan terampil
berbahasa jika telah mampu secara baik berkomunikasi, baik aktif (kemampuan
berbicara dan kemampuan menulis) dan pasif (kemampuan menyimak dan kemampuan
membaca).
Dalam
hubungan dengan minat baca, biasanya siswa yang memiliki minat baca tinggi,
maka siswa tersebut akan mendapat nilai baik dalam pelajaran bahasa Indonesia
dan pelajaran lain, sebab memiliki pengetahuan yang luas.
Jika
siswa tidak memiliki pengetahuan yang luas, hrus lebih meningkatkan minat baca
siswa tersebut. Untuk itu, minat membaca dalam diri siswa perlu ditimbulkan dan
ditingkatkan secara maksimal. Di sekolah-sekolah siswa perlu membaca, terutama
membaca buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran yang diajarkan di sekolah dan
buku-buku yang bermanfaat.
Pentingnya
minat baca siswa ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa, karena dengan gemar membaca membantu pertumbuhan bahasa dalam diri
siswa, sebab penguasaan membaca merupakan dasar untuk belajar lebih lanjut.
Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata
(bahasa tulis). (Tarigan, 1987: 7)
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling
efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru
adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.
Di
samping memanfaatkan minat yang telah ada,
Slameto “menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat
baru pada diri siswa, ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada
siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan
bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang
akan datang.” (2003: 181)
Selain itu, dalam meningkatkan minat belajar siswa, guru
memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran. Insentif merupakan
alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak
mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya dengan baik. Diharapkan pemberian
insentif akan membangkitkan motivasi siswa dan mungkin minat terhadap bahan
yang diajarkan akan muncul.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk
dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti
menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat
untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, bila siswa melihat
bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya,
kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya.
Hubungan
Minat Baca Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar
Minat baca dalam proses belajar mengajar memberikan pengaruh tertentu terhadap hasil
belajar atau prestasi belajar. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat dijelaskan
dengan memperhatikan beberapa tujuan dari minat baca dalam proses belajar
mengajar.
1.
Meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa
”Konsentrasi
yaitu kemampuan siswa dalam memusatkan perhatiannya pada pelajaran terutama
tertuju pada bahan belajar atau pada proses belajar.” (Toto Rahimat dan Asep,
2001: 440) Dengan konsentrasi atau perhatian terpusat siswa akan menyerap
materi pelajaran dengan efektif, sehingga siswa akan berhasil mencapai
tujuan-tujuan belajar dan berarti akan mencapai hasil dan prestasi belajar yang
diharapkan.
2.
Membangkitkan motivasi siswa dalam belajar
”Motivasi
belajar adalah kondisi psikologi yang mendorong siswa untuk belajar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika motivasi
belajar bertambah.” (Noehi Nasution, 1997: 97) Pendapat lain menyatakan,
”apabila motivasi belajar kuat, maka kegiatan dan hasil belajar akan meningkat,
jika motivasi belajar lemah, maka kegiatan belajar lemah dan hasil belajar
rendah.” (Toto Rahimat dan Asep, 2001: 439)
3.
Memodifikasi tingkah laku
siswa dan mendorong munculnya prilaku yang positif
Modifikasi
merupakan model tingkah laku siswa yang bermacam-macam, baik itu prilaku yang
positif maupun yang negatif. Di dalam proses belajar mengajar dituntut siswa
berprilaku positif, yaitu prilaku yang sesuai dengan tujuan belajar, sesuai
dengan harapan siswa, sesuai dengan harapan guru dan sesuai dengan tujuan
sekolah secara keseluruhan.
4.
Menumbuhkan rasa percaya diri
Guru
hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh semangat dan hangat dalam
berinteraksi dengan peserta didik. Sikap demikian akan membangkitkan motivasi
belajar, rasa senang, rasa percaya diri dan semangat peserta didik dalam
mengikuti pelajaran. Di dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik,
sangat penting dan bermakna ketika guru menanamkan rasa ingin tahu kepada siswa
untuk bertanya atau mengemukakan pendapat di dalam kelas.
5.
Memelihara iklim kelas yang kondusif
Iklim
tersebut adalah menyediakan sumber belajar, menciptakan lingkungan belajar dan
membentuk kelompok belajar. Siswa akan belajar dengan penuh tanggung jawab,
perasaan senang dan gembira. Kondisi inilah yang akan membawa siswa untuk
meraih hasil dan prestasi belajar secara memuaskan. Sehingga terjadinya
hubungan yang akrab dan sehat antara guru dengan murid, dan murid dengan murid.
Hubungan seperti ini memudahkan guru mengadakan pendekatan secara pribadi,
memelihara hubungan yang akrab dan sehat dalam melakukan pendekatan terhadap
siswa. Dalam hal ini, guru membentuk kelompok yang tepat memvariasikan
kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan murid dari
awal sampai akhir kegiatan, membagi-bagi perhatian pada tugas dan kebutuhan
murid, dan mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi.
Pentingnya Minat Baca
Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui
membaca, informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh.
Ini motivasi pokok yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya minat membaca.
Apabila minat itu sudah tumbuh dan berkembang dalam arti bahwa orang
bersangkutan sudah mulai suka membaca, maka kebiasaan membaca pun akan cepat
berkembang. Tempat yang terbaik untuk menumbuhkan minat dan mengembangkan
kebiasaan membaca adalah di rumah, terutama karena suasanan kekeluargaan itu.
Melalui membaca, kita dapat memperoleh manfaat dari
informasi yang baru mengenai dunia sekitar kita, mengenai bangsa lain, mengenai
prestasi-prestasi dan pengalaman-pengalaman masa lalu atau tempat-tempat yang
jauh. Kalau sebuah buku tidak dapat memperluas pengetahuan mengenai dunia
kehidupan manusia, maka buku tersebut tidak pantas mendapat perhatian yang
besar.
Daftar Pustaka
:
1.
Noehi Nasution, 1997. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Universitas Terbuka.
2.
Toto Rahimat, dkk., 2001.
Keterampilan Dasar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
3.
Henry Guntur Tarigan,
1981. Membaca Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
4.
Slameto, 2003. Belajar
dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar