Kamis, 08 September 2011

Kumpulan Puisi Rongsokan


MAHASISWAKU UAS WAS….WAS….
                                                                                                                      Siksa '2011
Jemari lentik tarian gemulai
Mainkan tinta di kertas putih
Torehkan kata demi kata
Kaitkan makna demi  makna
Dalam lenggang lenggok ragu dan galau

Pulpen terjatuh di atas tanya
Sandarkan kepala di jemari lunglai
Tarian terhenti bukan letih
Tapi kata berlari pergi
Tentukan makna sendiri – sendiri

Diantara kasak kusuk tanpa pasti
Tarian jemari mulai lagi
Kali ini, bukan pulpen di mainkan
Tapi lembar – lembar kertas yang tersimpan
Mencari kata yang bersembunyi

Pulpen bangkit dalam jemari
Kata – kata berhamburan, dahulu mendahului
Paksakan makna mainkan irama
Tarian jemari ternodai

Jemari lentik tarian gemulai
Tanpa lagi hiraukan laku
Nada dimainkan tanpa kaku
Habiskan kata yang tersisa
Hingga titik terjatuh ke lantai
Lalu pergi ikuti angin lewati pintu
Dalam takut dan pasrah

Jemari lentik tarian usai
Pulpen tergeletak pasrah di atas kata – kata
Yang terpindah dari lembar tersimpan
Tanpa titik mendampingi
Hanya makna tertidur mencibir
Di atas kertas yang terus mendehem.






AKU

Aku mengalir bagai air di sungai
 Meliuk mengikuti celah – celah bebatuan
Sesekali menyapa ragu sisi tebing
Menyalami daun kangkung liar
 yang asyik menjilati buih

Aku bertiup bagai angin malam
Berhembus memenuhi ruang dan waktu
Beberapa kali menyingkap renda jilbab
Mencumbui setiap tikungan jalan
Dalam buaian ragu

Aku berhamburan bagai debu
Memeluk siang dalam teriknya mentari
Berkali – kali  menampar sudut gang
Tertidur di atas kursi  tanpa alas
Dengan selaksa mimpi

Aku  berkedip bagai sebatang lilin
Menerangi kelam ketika malam tinggal sepotong
Sesekali menjilati nakal ujung tirai jendela
Menari – nari dalam galau Dan duka
Diantara sejuta guratan luka








Tidak ada komentar:

Posting Komentar